Konduktor dan Isolator adalah istilah yang sering dipakai dalam dunia ilmu fisika. Dalam kaitannya dengan kelistrikan, kedua istilah ini memiliki fungsi yang sangat penting. Konduktor dan isolator sama-sama digunakan dalam menjaga arus listrik pada suatu sistem agar tidak terjadi kerusakan.

Akan tetapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan konduktor dan isolator? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu Konduktor?

Konduktor bisa diartikan sebagai bahan atau material yang memungkinkan arus listrik untuk mengalir dengan mudah di dalamnya. Konduktor umumnya terbuat dari logam, seperti aluminum, tembaga, perak, dan emas. Sifat konduktivitas termal pada konduktor juga besar sehingga mudah dalam menghantarkan suhu.

Apabila kita menilik sifat dasar dari logam, maka sebenarnya logam itu sendiri memiliki banyak elektron yang lepas atau bisa bebas bergerak pada inti atom. Hal ini yang sangat memungkinkan arus listrik untuk mengalir dalam sebuah material atau bahan.

Konduktor merupakan komponen yang sangat penting dalam pembangkit listrik. Kabel konduktor digunakan untuk menghantarkan arus listrik dari pembangkit ke sub-station dan juga sub-station ke rumah-rumah. Konduktor juga sangat berguna dalam proses pembuatan semikonduktor dan peralatan elektronik lainnya.

Apa itu Isolator?

Berbeda dengan konduktor, isolator memungkinkan untuk mencegah arus listrik mengalir dalam bahan atau material tersebut. Isolator umumnya terbuat dari bahan yang memiliki sifat yang tidak mudah terionisasi atau mampu menahan muatan listrik, seperti bahan keramik, kaca, dan plastik.

Sifat dielektrik atau daya lentur pada isolator sangat dibutuhkan dalam menghambat arus listrik. Isolator punya karakteristik yang cukup baik dalam mengisolasi tegangan tinggi dan over current bahkan sampai puluhan ribu voltimeter sekalipun.

Isolator sangat berguna sebagai pemisah dan hambatan listrik, khususnya pada sistem kelistrikan yang membutuhkan pengamanan ekstra. Keramik atau material isolator seringkali ditemui dalam industri pembangkit tenaga listrik atau sub-station.

Perbedaan Konduktor dan Isolator

Kedua jenis bahan ini memiliki sifat yang berbeda. Konduktor memungkinkan arus listrik untuk mengalir dengan mudah, sementara isolator memungkinkan mencegah arus listrik mengalir. Singkatnya, konduktor adalah suatu jenis bahan yang mudah mengalirkan arus listrik, sedangkan isolator adalah suatu jenis bahan yang menghalangi arus listrik.

Contoh Konduktor

Beberapa contoh konduktor yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

  • Kawat tembaga atau aluminum
  • Logam perak atau emas
  • Logam besi dan baja
  • Pipa air dari kuningan atau besi
  • Alat elektronik, seperti CPU dan komponen penyimpanan data

Contoh Isolator

Berikut ini adalah beberapa contoh isolator yang umum digunakan:

  • Keramik atau bahan keramik lainnya
  • Bahan plastik
  • Kaca atau kaca hartu
  • Karet atau rubber
  • Oli dan minyak

Karakteristik Konduktor

Beberapa karakteristik dari konduktor antara lain:

  • Sangat baik dalam menghantarkan listrik
  • Dapat dengan mudah melakukan perpindahan muatan listrik
  • Memiliki resistansi yang sangat kecil

Karakteristik Isolator

Sedangkan karakteristik dari isolator antara lain:

  • Baik dalam menghambat arus listrik
  • Tidak memungkinkan muatan listrik mengalir melalui bahan tersebut
  • Memiliki kekuatan dielektrik yang sangat besar

Penggunaan Konduktor dan Isolator

Kedua jenis bahan ini memiliki peran penting dalam sistem kelistrikan. Konduktor umumnya digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari sumber ke perangkat elektronik, sedangkan isolator digunakan sebagai pembatas dalam menghambat arus listrik.

Pada umumnya, konduktor digunakan dalam pembangkit listrik dan distribusi listrik. Kabel konduktor digunakan untuk menghantarkan listrik dari generator atau pembangkit ke distribusi dan akhirnya sampai ke konsumen. Sementara isolator umumnya digunakan dalam sistem yang memerlukan pengamanan khusus, seperti alat – alat elektronik dan perangkat telekomunikasi.

Tingkat Kepasaran Konduktor dan Isolator

Ketika terdapat perbedaan rangkaian listrik, perlu untuk mengetahui level kepasaran dari material yang digunakan. Material yang tahan terhadap arus listrik tinggi dibutuhkan pada instalasi listrik dengan arus yang besar. Konduktor yang baik untuk arus tinggi memiliki karakteristik resistansi rendah dengan konduktivitas tinggi. Sementara isolator yang baik pada arus tinggi memiliki nilai breakdown voltage yang tinggi.

Perhitungan Resistansi Konduktor

Perhitungan resistansi konduktor sangat penting ketika kita ingin membuat rangkaian listrik. Resistansi konduktor tergantung pada beberapa faktor seperti, ukuran kawat, material konduktor, dan suhu lingkungan. Perubahan resistansi konduktor berpengaruh pada tingkat arus, tegangan, dan efisiensi dalam sistem kelistrikan yang digunakan.

Pemilihan Bahan Konduktor dan Isolator

Pemilihan bahan konduktor dan isolator sangat penting untuk menghasilkan sistem kelistrikan yang berkualitas. Misalnya, kabel listrik yang digunakan harus disesuaikan dengan konsumsi arus listrik, jarak, dan beban. Sementara pemilihan material isolator didasarkan pada kemampuan isolator yang tahan lama dalam mengisolasi tegangan yang bertahan lama dan tidak mudah menyerap kelembaban.

Kesimpulan

Konduktor dan isolator adalah dua jenis bahan yang berbeda namun keduanya sangat penting dalam sistem kelistrikan. Konduktor berfungsi sebagai penghantar listrik sementara isolator berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Kedua bahan ini harus dipilih dengan cermat dan sesuai kebutuhan untuk menghasilkan sistem yang berkualitas dan aman dalam penggunaannya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment