Berita adalah informasi yang disampaikan kepada publik tentang peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Dalam menyusun sebuah berita, terdapat beberapa unsur-unsur yang harus diperhatikan untuk menjamin keakuratan dan kejelasan informasi yang disampaikan. Unsur-unsur berita ini menjadi landasan yang penting dalam jurnalisme, baik di media cetak, elektronik, maupun online. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa unsur tersebut secara mendalam.
Contents
1. Siapa (WHO)
Unsur pertama dalam berita adalah ‘siapa’ atau ‘who’. Ini merujuk kepada individu atau kelompok yang terlibat dalam peristiwa yang dilaporkan. Mengetahui siapa yang terlibat sangat penting agar pembaca bisa memahami konteks dan dampak dari berita tersebut. Informasi ini juga berfungsi untuk memberikan bobot terhadap berita. Misalnya, berita yang melibatkan tokoh publik atau pejabat tinggi biasanya mendapatkan perhatian lebih karena pengaruh yang mereka miliki.
2. Apa (WHAT)
Unsur kedua adalah ‘apa’ atau ‘what’. Unsur ini menjelaskan peristiwa atau informasi apa yang terjadi. Penguraian yang jelas mengenai apa yang terjadi sangatlah penting untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada pembaca. Untuk menulis berita yang baik, jurnalis harus mampu menjelaskan peristiwa dengan rinci agar pembaca bisa mencerna informasi dengan baik. Misalnya, dalam berita tentang bencana alam, penting untuk menjelaskan jenis bencana, lokasi, serta dampak yang ditimbulkan.
3. Kapan (WHEN)
Unsur ketiga adalah ‘kapan’ atau ‘when’. Waktu terjadinya peristiwa sangat penting untuk diketahui. Hal ini membantu pembaca untuk mengaitkan berita dengan waktu tertentu dalam ingatan mereka. Dalam laporan berita, informasi mengenai tanggal dan waktu terjadinya sebuah peristiwa harus jelas dan spesifik. Misalnya, penjelasan tentang konferensi yang diadakan pada waktu tertentu akan lebih bermanfaat jika menyebutkan tanggal dan waktu yang tepat.
4. Di mana (WHERE)
Unsur ‘di mana’ atau ‘where’ merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Menyertakan lokasi dapat membantu memberikan konteks geografis dan membantu pembaca memahami dampak dari peristiwa secara lebih luas. Misalnya, jika sebuah peristiwa penting terjadi di daerah terpencil, pembaca mungkin akan bereaksi berbeda dibandingkan jika peristiwa tersebut terjadi di pusat kota. Oleh karena itu, informasi mengenai lokasi harus ditampilkan dengan jelas.
5. Mengapa (WHY)
Unsur ‘mengapa’ atau ‘why’ menjelaskan alasan di balik terjadinya peristiwa tersebut. Memahami latar belakang dan alasan suatu peristiwa terjadi sangat penting untuk memperdalam wawasan tentang berita yang disampaikan. Hal ini juga membantu pembaca untuk bila memiliki pertanyaan tersisa tentang konteks yang tidak dibahas dalam laporan berita. Misalnya, jika seorang pemimpin dunia membuat keputusan penting, penting untuk mengetahui konteks yang mempengaruhi keputusan tersebut.
6. Bagaimana (HOW)
Unsur terakhir adalah ‘bagaimana’ atau ‘how’. Unsur ini menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Detail tentang proses atau langkah-langkah yang diambil dalam suatu peristiwa sering kali memberikan wawasan tambahan yang bermanfaat bagi pembaca. Misalnya, untuk perkembangan proyek besar, menjelaskan bagaimana proyek tersebut dapat terlaksana dapat memberikan informasi berharga kepada publik.
Kesimpulan
Dalam menyusun berita yang baik, penting untuk memperhatikan enam unsur pokok yang telah dibahas di atas. Unsur-unsur tersebut, yakni siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana, membantu jurnalis untuk menyampaikan informasi dengan cara yang jelas dan akurat. Keterlibatan setiap unsur ini tidak hanya memperkuat isi berita, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca. Sebagai pembaca yang cerdas, kita harus mampu memilah dan menganalisis setiap informasi yang disajikan dengan memperhatikan unsur-unsur tersebut, agar kita dapat mendapatkan gambaran yang utuh tentang peristiwa yang sedang terjadi di sekitar kita.